Sunday, October 9, 2016

,

Matt and Mou - Wulanfadi


Judul: Matt and Mou
Penulis: Wulanfadi
Editor: eNHa & Rayina
Desainer sampul: Dwi Anissa Anindhika
Penerbit: GagasMedia



Blurb:

“Lo aja masih ngelak sama perasaan lo. Gimana dia mau berharap lebih?"

Namanya Matt. Cowok antisosial yang bisa kau temui di pojok kelas, atau di kantin dengan buku bacaan tebalnya. Benar-benar tertutup. Apalagi soal perasaan. Kematian ayahnya semakin membuat Matt enggan membuka diri.

Lain lagi dengan Mou. Cewek hiperaktif yang bisa kau temui di keramaian kantin, atau di lapangan sekolah sebagai pemandu sorak. Benar-benar terbuka. Apalagi soal perasaan. Perceraian orangtuanya membuat Mou terpaksa menutupi kesedihan dengan tawa.

Keduanya bersahabat karena kegigihan Mou. Lalu, dalam persahabatan..., apa wajar jika timbul kata cinta? Jika itu terjadi, apakah persahabatan akan tetap sama? Bagaimana jika mempertahankan persahabatan menyisakan sakit saja? Dan, benarkah cinta akan memihak jika kau sungguh-sungguh dengan segenap hati dan rasa?


Kisah dua orang sahabat yang memendam rasa, tetapi tak berani mengambil kesempatan. Sebuah novel yang menyentuh hati banyak pembaca dan membuat mereka menguraikan air mata.


Matt and Mou bercerita tentang Matt sama Mou yang udah bersahabat dari kecil. Seperti yang ada di blurb-nya, mereka saling memendam rasa karena mereka cuma sahabat dan saling mikirnya kalau satu sama lain enggak nganggep lebih dari sahabat.




"Seperti ketika api dan es yang bersama, api tidak memancarkan kobarannya, hanya sebatas rasa hangat yang menenangkan. Sementara itu, es perlahan mencair seiring bersama sang api. Seperti itulah persahabatan Matt dan Mou sesungguhnya."

Di sini diceritakan kehidupan mereka. Mulai dari cerita awal mereka temenan, terus ada cerita tentang temen-temennya Matt juga (kalau kalian ngikutin ceritanya Wulan, kalian pasti tahu Juna, Mika, Seth, Julian, Alvaro), terus ada cerita tentang Retha, Bill (nah loh sapa noh), dan tentu aja ada cerita tentang... Mou yang digebet dan menggebet cowok.




Oke, saya penasaran banget sama novel ini karena dulu saya pernah baca versi Wattpad-nya. Kalau enggak salah, sekitar dua sampai tiga tahun yang lalu--saya lupa lol. Yang jelas, waktu itu saya baca dan saya cukup menikmati ceritanya, tapi satu hal yang saya sayangkan dari cerita Wattpad-nya waktu itu adalah, ending-nya.

Yang versi Wattpad itu, ending-nya, Matt pura-pura mati. Dan beberapa tahun kemudian, ujug-ujug, dia nongol lagi di hadapan Mou dan... udah.

Menurut saya itu kurang masuk akal. Maksudnya, ada ya orang kepikiran pura-pura mati sampe bertahun-tahun? Sampe bikin kuburan palsu? Itu bercandaan yang sangat amat tidak lucu dan membuang-buang uang lol.

Waktu denger buku ini mau terbit, saya penasaran sama versi cetaknya. Saya yakin banget (baca: sok tahu banget) kalau ending-nya bakal diubah (karena jujur, kalau denger judul Matt and Mou, yang terlintas di otak saya itu, Matt yang pura-pura mati. haha). Jadi, waktu PO, saya langsung ikutan hehe.

Nah, saya baru sempet baca ini waktu selesai UTS (karena nyampainya pas saya UTS), dan saya baca ini enggak sampai sehari. Selain karena emang saya gabut, ceritanya emang ringan dan enggak butuh waktu lama buat nyelesaiinnya.

Sampai mau ending, saya mikir, "Wah, bener kan, ending-nya berubah." Terus saya juga mikir kalau buku ini rapi, sistematis, berulang, dan beban ditingkatkan seiring waktu (yak. penjasorkes) nyaris enggak ada typo, walaupun ada beberapa kayak kata-kata terpotong tapi they're ok



Dan saya juga dapet karakter Matt sama Mou. Matt yang cuek-cuek ngeselin, dan Mou yang heboh-heboh gaje. Haha.

Tapi, saya nemu beberapa hal janggal yang akan saya bahas di bawah, sebentar lagi. Sebelum itu, saya mau ngomong tentang ending-nya.

Saya senang karena dugaan saya benar, ending-nya diubah. Tapi bukan berarti ending versi cetaknya memuaskan banget sih. Agak enggak masuk akal menurut saya.

Oke, segitu dulu. Kalau kalian belum baca bukunya dan enggak mau kena spoiler, silakan tinggalkan tulisan ini. Tapi, kalau kalian udah baca atau belum baca tapi enggak masalah kena spoiler, silakan scroll ke bawah. Saya mau bahas beberapa bagian yang menurut saya agak aneh. 

Tapi tenang aja, kok. Ini kan bukan post khusus spoiler, jadi saya enggak bahas panjang-panjang. Cuma bahas hal-hal yang agak aneh menurut saya.

Eh, tapi sebelumnya, saya mau naruh beberapa kutipan di sini. Hehe

"Tapi waktu dengan jahatnya terus berjalan ke depan, lambat, tapi mematikan; lambat, tapi membawa kesedihan; lambat, tapi pasti."

--

"Andai dengan lagu

Matt kembali

Andai Mou tersedu

Matt di sini...." 

--

"Satu hal yang membuat gue terus mempertahankan persahabatan kami; 

Karena dia ada, saat gue terjatuh.

Selamanya seperti itu." 

--

"Kadang, cinta itu ada di sekitarmu tanpa kamu sadari.

Kamu hanya perlu menunggu cinta mencarimu.

Pada waktu yang tepat."

--


Oke ini batasnya. Dadah orang-orang anti spoiler!



Yang pertama, saya mau nanya soal masalah si Bill.

Bill kan nganggepnya ayah dia ninggalin dia dan ibunya terus nikah sama ibunya Mou, makanya Bill itu dendam banget sama Mou. Sampe ngelemarin fotonya pakai pisau lipat. Itu nyeremin, ok.

Nah, yang saya bingungin, kenapa si Bill dendamnya sama Mou aja? Kan Mou juga punya adik--si Rina. Dan Rina juga terkenal, kok. Mana mungkin Bill enggak tahu Rina. Tapi kenapa dendamnya cuma sama Mou?

Terus ada yang ini, di halaman 188, dibilang kalau Matt dan kawan-kawannya (Juna dkk), menyembunyikan pertemanan mereka. Tapi sebelumnya, di halaman 15, dibilang kalau sejak mereka berenam berteman, Julian enggak pernah ditindas lagi karena yang nindas bakal ditindas balik sama Alvaro. Nah, kan kalau kayak gitu, artinya orang-orang udah tahu mereka temenan, makanya enggak ada yang nindas Julian lagi. Iya, kan...?

Soalnya, di akhir buku, ada tuh, cerita yang Juna dkk nyamperin Matt di kelasnya dan gara-gara itu, orang-orang tahu mereka temenan. Jadi, baru di akhir kan orang-orang tahu..?

Btw, itu pas bagian Juna dkk nyamperin, saya enggak ngerti maksudnya apa. Tiba-tiba Juna dkk dateng terus minta Matt selesaiin baik-baik sambil kayak marah, terus Matt tiba-tiba marah juga. Padahal sebelumnya, walaupun Matt masih agak kesel sama Juna dkk, udah lumayan adem.

Terus abis itu, Juna dkk nyamperin Matt ke rumahnya dan bilang tadi di sekolah mereka cuma bercanda...




Maksudnya kan, kalau Juna dkk cuma bercanda, seenggaknya Matt bingung atau gimana gitu, kek. Kayak "Napa ni orang-orang tiba-tiba dateng dan marah-marah?" Tapi begitu disamperin, Matt malah ikutan ngegas.

Oke, lanjut.

Ini ada di halaman 282.

Jadi, sebulan atau delapan hari..?


Oke, terus ini di halaman 255 kan Arita (ibunya Matt) bilang dia bakal bertugas di Jerman dan dia mau Matt ikut. Selain buat pengobatan, juga supaya Arita punya lebih banyak waktu sama Matt.


(maaf gelap. kena bayangan lol)


Tapi terus, di akhir-akhir, Mou cerita kayak gini:




Kan dia cerita selama Matt pergi, Kinan (ibunya Mou) sama Arita damai. Terus Mou sering nganter mereka arisan.

Lah, bukannya Arita di Jerman? Masa balik duluan? Katanya ngajak ke Jerman biar punya banyak waktu sama Matt. Kok dia bisa arisan sama Kinan?


Dan terakhir, ini tentang ending-nya...

Saya senang ending-nya Matt enggak pura-pura mati. Di sini akhirnya Matt balik pas Mou lagi acara kelulusan SMA. Kelas 12. Setahun setelah Matt pergi tanpa pamit dan selama itu, tanpa kabar.

Setahun. Tanpa kabar. Tiba-tiba datang. Kelas 12. Lulus SMA.

Dan... dia datang bawa cincin kawin : ""




Setelah setahun menghilang, datang waktu kelulusan SMA dan langsung ngelamar. Dan diterima : " hahahaha.

Untungnya sih, gak langsung nikah. Setelah epilog, ada semacam bonus chapter dan mereka udah menikah + beranak. Di situ dijelasin mereka nikah empat tahun setelah Matt ngelamar.

Maksud saya kan... ini lulus SMA lho.. dan Matt abis ngilang setahun. Kalau saya jadi Mou sih, udah saya tendang Matt jauh-jauh. Hahahaha.

Ok, terakhir, saya kasih 3 dari 5 bintang buat Matt sama Mou yang sering bernostalgia di kelas 6A wkkw.




20 comments:

  1. niatnya nyari review, ternyata kena spoiler juga. tapi tetep baca ampe abis. HAHAHAHA. tapi gapapa, malah jadi penasaran sama keseluruhan ceritanya wkwkwk.

    ReplyDelete
  2. Hahahha lucu, dilamar setelah ditinggalin setahun dan yang lebih parahnya lagi diterima😂😂

    ReplyDelete
  3. yang masalah arisan itu kan Mou sering nganter arisan Mamanya(Kinan) dan Bunda Rissa(Istri barunya ayah Mou) bukan Kinan sama Arita(Mama Matt).

    ReplyDelete
  4. Ternyata anda kurang teliti ya,yang diantar sama mou untuk ke arisan itu mamanya sama bunda rissa istri barunya ayah mou coba baca ulang

    ReplyDelete
  5. Soal persahabatan mereka. Itu dirahasiain kok cuma gatau kenapa di film kayaknya mereka justru dibuat segenk nyatu mulu. Tapi bagian Julian udah gak dubully lagi, Julian sama Alvaro itu soalnya temenan di sekolah dan Alvaro juga teman pertama Julian karna sebelumnya di kelas tuh Julian tipe anak mojok sendiri. Penjelasan soal ini adanya di buku lepas Wattpad ka Wulan. Kayak random, bisa after story, awal permulaan, qna yang bisaan aja alurnya. Judulnya saya lupa tapi kalo mau cek aja Wattpad ka Wulanfadi :)

    ReplyDelete
  6. lagu yang pas mou nyanyi di cafe judulnya apa ya kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pas nangis kan?
      Never Wanna Let You Go -Megan Nichole

      Delete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  8. Kayaknya perlu direnovasi ceritanya biar nyambung y gann.. tq spoilernya... cukup spooiler aja nggak usah baca hahhaha

    ReplyDelete
  9. Disitu Matt punya penyakit kah? Sampe harus pengobatan di Jerman :O

    ReplyDelete
  10. Woaaah, jadi begitu ceritanya, aku males baca (males beli sebenernya dan nggak ada yg bisa aku pinjem bukunya #LOL). Sampe udah mau jadi film nih, tapi aku cukup puas sama reviewmu An, seperti biasa ;)

    ReplyDelete