Sunday, September 4, 2016

,

(The Lunar Chronicles #1) Cinder - Marissa Meyer


Judul: Cinder
Penulis: Marissa Meyer
Penerjemah: Yudith Listiandri
Penyunting: Selsa Chintya
Proofreader: Titish A.K.
Penerbit: Spring


Blurb:

Wabah baru tiba-tiba muncul dan mengecam populasi penduduk Bumi yang dipenuhi oleh manusia, cyborg, dan android. Sementara itu, di luar angkasa, orang-orang Bulan mengamati mereka, menunggu waktu yang tepat untuk menyerang.


Cinder—seorang cyborg—adalah mekanik ternama di New Beijing. Gadis itu memiliki masa lalu yang misterius, diangkat anak dan tinggal bersama ibu dan dua orang saudari tirinya. Suatu saat, dia bertemu dengan Pangeran Kai yang tampan. Dia tidak mengira bahwa pertemuannya dengan sang Pangeran akan membawanya terjebak dalam perseteruan antara Bumi dan Bulan. Dapatkah Cinder menyelamatkan sang Pangeran dan Bumi? 



Cinder berlatar di Bumi setelah Perang Dunia Keempat. Saat itu, Bumi enggak cuma dihuni sama manusia--tapi juga android (robot yang menyerupai manusia) dan cyborg (manusia yang punya bagian-bagian tubuh robot).

Cinder adalah seorang cyborg yang merupakan mekanik ternama di New Beijing. Dia tinggal sama ibu tiri (Adri) dan dua adik tirinya (Peony dan Pearl). Tapi di sini, Cinder justru deket sama Peony karena Peony baik. Sedangkan, yang dilakuin Adri sama Pearl itu...


JAHAT

Cinder enggak tahu tentang masa lalunya. Yang dia tahu, dulunya dia manusia dan kecelakaan. Gara-gara kecelakaan itu, beberapa anggota tubuhnya harus diganti dan jadilah dia cyborg. Dia juga tahunya, dia dipungut sama Garan (suami Adri), yang kemudian mati karena letumosis (demam biru). Gara-gara Garan (berima ya) meninggal, Adri harus nanggung Cinder. Makanya Adri kesel sama Cinder. Apalagi, cyborg itu dianggap menjijikkan sama orang-orang.

Suatu hari, stan Cinder kedatangan tamu istimewa. Pangeran Kai yang tampan! Dia datang ke stan Cinder--dengan sejuta pesonanya--dan minta tolong Cinder buat benerin androidnya yang rusak. 

Setelah itu, cerita berlanjut ke saat ketika Cinder disuruh sama Adri buat benerin magbelt di hover-nya. Cinder pun mencari magbelt di tempat rongsokan. Dia ke sana sama Iko (androidnya Adri), dan Peony. Di sana, Peony malah terkena wabah demam biru (letumosis).




Dan gara-gara itu, Adri sama Pearl menganggap kalau Cinder yang bikin Peony kena wabah. Adri pun mengirim Cinder ke istana buat penelitian. Jadi, di istana ada penelitian yang memakai cyborg buat tes vaksin letumosis gitu, deh. Dan sejauh ini, belum ada cyborg yang selamat.

Tebak apa? Cinder selamat yeyey. Ditambah lagi, pas di istana, Cinder ketemu Pangeran Kai : ))) 

Tapi, kenapa Cinder bisa selamat padahal dia bahkan belum dikasih vaksin? Oke, dia kebal, tapi kenapa? Dan begitu terungkap, ternyata belum selesai. Masih ada banyak hal tentang Cinder yang tersembunyi (?)

Nah, di saat itu semua terjadi, Kaisar Rikan (ayahnya Pangeran Kai) meninggal karena letumosis. Gara-gara itu, Pangeran Kai otomatis naik pangkat jadi kaisar. Masalahnya, waktu Kaisar Rikan meninggal, dia belum selesai ngurusin masalah aliansi dengan Bulan.

Jadi gini, orang Bulan itu adalah orang-orang Bumi yang bertahun-tahun lalu bermigrasi ke Bulan. Nah, mereka itu punya kemampuan khusus buat memanipulasi pikiran orang lain dan semacam itulah. Yang paling buruk itu Ratu Levana--dia ratunya Bulan dan kelewat cantik (baca: kelewat jago manipulasi pikiran orang).

Si Levana ini ngebet nikah pengin nikah sama Kaisar Persemakmuran di Bumi--yang mana sekarang adalah Kai--buat aliansi anatara Bumi dan Bulan.




Nah, acara penobatan Pangeran Kai itu bertepatan dengan acara pesta dansa tahunan. Si Levana ini datang ke Bumi buat menghadiri acara itu.

Apa hubungannya sama Cinder? Kenapa di blurb-nya, dikatakan, Cinder terjebak dalam perseteruan antara Bumi dan Bulan? Emang, dia siapa?
Penasaran? Baca aja bukunyaaa! 

HEHEHEHE.

Saya sebenernya udah lamaaa banget pengin baca The Lunar Chronicles ini. Dari sebelum ada terjemahannya, saya beberapa kali udah nyaris mau beli. Tapi baru kesampaian baca sekarang : " HAHA. Sebenernya, saya beli Cinder juga udah dari kapan tahu wkwk. Saya bahkan udah punya semuanya sampai Winter hahaha.

Dan saya sukaaa! Alurnya keren! Idenya menarik banget. Yah, walaupun twist-nya sebenernya udah ketebak sih, tapi tetep keren!

Awal-awalnya emang agak ngebosenin, tapi ah, enggak nyesel kok bacanyaa! Dan Pangeran Kai juga omigod kumeleleh.

Kai itu menurut saya agak-agak mirip Peter Kavinsky di To All the Boys I've Loved Before sama P.S I Still Love You-nya Jenny Han. AAAHHHH ; 33

Bahasa terjemahannya juga enaak! Walaupun saya nemu beberapa kesalahan teknis yang sepele dan bisa dimaafkan. Kayak gini:


kepencet koma wkwk

kurang titik

Terus ada beberapa lupa dikapital:





Terus typo kayak:

*muncul

Dan yang agak banyak sih, kurang - abis istilah asing. Saya masukkin tiga aja ya:





Sama di awal-awal, pas Cinder baru kenal sama Pangeran Kai, ngomongnya agak enggak konsisten. Misalnya awal-awal pakai saya-Anda, terus beberapa paragraf kemudian pakai aku-kau, terus saya-Anda lagi. Jadi agak bingung.

Udah sih, segitu aja. Ini juga cetakan pertama, saya enggak tahu gimana cetakan keduanya (ada cetakan kedua enggak, sih?) Mungkin aja di cetakan kedua kesalahan-kesalahan sepele kayak gitu udah enggak ada. Idk. Hhe.

Oh ya, saya mau naruh kutipan yang saya suka:

"Akan lebih mudah menyuruh orang lain untuk menganggapmu cantik kalau kau bisa meyakinkan dirimu sendiri bahwa kau memang cantik. Tapi, cermin memiliki cara yang luar biasa untuk mengatakan yang sebenarnya."

Oke, segitu dulu. Saya pengin banget baca Scarlet. Bukunya udah ada. Masih disegel. Tergeletak dengan menggoda (?) Ah, tapi ya, nasib anak sekolahan : " wkwkw. Semoga bisa baca Scarlet secepatnya!

Terakhir, saya mau kasih 3.5 dari 5 bintang buat Cinder si cyborg mekanik!


1/4 yay



0 komentar:

Post a Comment